Macam - Macam Budidaya Ikan Nila Merah

macam - macam budidaya ikan nila merah









Berbicara mengenai usaha budidaya ikan, tentunya bagi sebagian orang masih sangat asing terdengar sebagai usaha yang umum dijalankan. Tapi tahukah anda, jika usaha tersebut saat ini tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan, usaha budidaya dapat membantu mencukupi pasokan ikan dunia. Perlu anda ketahui, produk perikanan tangkap saat ini mengalami kemunduran, dikarenakan adanya penangkapan ikan yang berlebihan atau bisa disebut sebagai overfishing, sehingga diperlukan usaha budidaya untuk memenuhi kebutuhan ikan tersebut.
Salah satu komoditi ikan yang bisa dan sangat mudah dibudidayakan adalah ikan nila merah atau Orechromis sp. Ikan ini ternyata juga memiliki peluang ekspor yang sangat menjanjikan, khususnya di Amerika, Uni Eropa, Singapura dan Jepang. Selain itu, pertumbuhan ikan ini juga cukup cepat apabila dibudidayakan di perairan payau dengan salinitas 10 - 20ppt. Tidak hanya itu saja, tekstur daging ikan nila merah juga hampir mirip dengan tekstur daging ikan kakap merah yaitu tebal dan kenyal serta berwarna putih. Akan tetapi, ikan nila merah memiliki harga yang jauh lebih merakyat daripada ikan kakap merah. Jadi ikan nila merah bisa dijadikan alternatif sebagai pengganti kakap merah. Selain itu, terdapat beberapa kelebihan lain yang dimiliki oleh ikan nila merah yang harus anda ketahui. Berikut ini adalah beberapa kelebihannya.

Kelebihan Ikan Nila Merah

1. Dapat tumbuh dengan cepat
2. Sangat toleran terhadap suhu rendah maupun tinggi
3. Memiliki sifat euryhalin (mampu hidup diberbagai macam salinitas atau mampu hidup di air tawar, payau dan laut)
4. Mudah bereproduksi
5. Tahan terhadap gangguan hama dan penyakit
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Setiawati dan Suprayudi (2003), pertumbuhan ikan nila merah yang diletakkan di air dengan salinitas 10-20ppt (payau) memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh lebih cepat, terutama pada salinitas 20ppt, karena pada salinitas tersebut ikan nila merah sedang berada pada kondisi isoosmotik, sehingga kebutuhan osmoregulasi akan kecil, akibatnya energi untuk pertumbuhan tersedia dalam jumlah yang besar.
Ikan nila merah akan sangat agresif terhadap makanan ketika siang hari karena suhu air meningkat atau dengan kata lain intensitas makan ikan ini berhubungan dengan suhu perairan, semakin hangat atau optimal maka semakin agresif terhadap makanan. Laju pertumbuhan ikan ini juga sangat dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi. Pakan ikan nila sebenarnya sudah banyak tersedia di pasaran atau dapat dikatakan pakan komersil, akan tetapi pakan ini memiliki harga yang dapat meningkatkan biaya pakan cukup besar. Namun terdapat beberapa keuntungan yang didapat dari pakan ini seperti memenuhi syarat gizi, dapat diberikan tepat waktu, memenuhi selera makan ikan dan dapat disimpan dalam jumlah banyak serta dalam waktu yang lama.
Sebenarnya ikan nila merah juga sangat menyukai makanan alami yakni seperti Hydrilla verticillata atau hidrilla atau gulma air dan Lemna minor atau mata lele atau kayambang atau duckweed atau kiambang. Kedua makanan tersebut merupakan tanaman air yang mengandung energi masing-masing 3885 kcal/kg dan 3550 kcal/kg.

pakan alami ikan nila merahpakan alami ikan nila merah

Sebenarnya terdapat beberapa jenis ikan nila merah yang dapat dibudidayakan, namun dari beberapa jenis tersebut terdapat satu yang memiliki kelebihan dari jenis yang lain yaitu memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat baik dengan seluruh tubuh berwarna merah. Jenis ikan nila atau varietas tersebut dinamakan ND56.
Karena kita sudah membahas mengenai sifat ikan nila dan pakan favoritnya, maka saatnya kita beralih ke macam-macam jenis budidaya ikan nila merah yang bisa diterapkan dan tentunya masing-masing jenis memiliki kelebihan serta kekurangan. Tidak perlu berlama-lama lagi, berikut ini adalah tiga jenis budidaya ikan nila merah tersebut.

Macam Budidaya Ikan Nila berdasarkan Kolam

1. Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Tanah


Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Tanah

Kolam tanah merupakan kolam budidaya yang paling sederhana. Budidaya nila merah dengan menggunakan jenis kolam ini membutuhkan lahan yang luas, sehingga tidak semua orang bisa membuatnya. Selain itu, proses pembuatan juga dapat dibilang cukup lama dan juga perlu anda ketahui, derajat keasaman tanah juga cenderung asam, sehingga kurang baik untuk kegiatan budidaya. Tetapi kolam tanah sangat baik untuk menekan biaya pakan, karena dapat menumbuhkan organisme organik yang bisa dijadikan sebagai pakan ikan. Tentunya terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum kolam ini digunakan sebagai media budidaya.

2. Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Terpal


Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Terpal

Media kolam terpal dipilih dikarenakan sangat praktis untuk kegiatan budidaya. Selain itu juga tidak memerlukan banyak biaya serta dapat diterapkan pada lahan yang sempit. Akan tetapi, kolam jenis ini memerlukan perawatan, sehingga terdapat biaya perawatan kolam. Hal-hal yang sering terjadi apabila menggunakan kolam ini yang paling umum adalah robek. Akan tetapi, kolam terpal sangat fleksibel sehingga lebih dapat dibongkar pasang serta sangat mudah dipindahkan. Selain itu, ikan yang dibudidayakan di kolam ini juga tidak berbau.

3. Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Beton


Budidaya Ikan Nila Merah di Kolam Beton
Hampir sama dengan kolam terpal. Kolam beton juga dapat dikatakan cukup praktis, akan tetapi untuk membuatnya tentu saja lebih banyak memakan biaya. Walaupun demikian, kolam ini tentunya sangat cocok digunakan untuk kegiatan budidaya, karena tahan lama serta dapat menekan biaya perawatan kolam.
Kolam beton juga sangat stabil. Dengan demikian maka membuat kualitas perairan menjadi lebih terjaga. Akan tetapi, terdapat beberapa proses persiapan yang harus dilakukan agar kolam ini siap digunakan untuk kegiatan budidaya.
Mungkin kita pernah melakukan budidaya ikan menggunakan kolam beton, pada saat ikan pertama kali dimasukkan, eh besoknya sudah mati semua. Hal itu bisa terjadi karena kondisi perairan di kolam beton tidak sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh ikan. Oleh karena itu perlu penyesuaian terlebih dahulu dengan memperhatikan beberapa hal.

4. Budidaya Ikan Nila Merah Sistem Bioflok (Super Intensif)


Budidaya Ikan Nila Merah Super Intensif
Bioflok merupakan sebuah teknologi terbaru dari kegiatan budidaya ikan. Menurut saya, teknologi ini merupakan alternatif yang paling baik untuk kegiatan budidaya ikan nila merah, karena dapat mengatasi limbah organik yang dapat menurunkan kualitas air dan produksi ikan. Prinsip kerja teknologi ini adalah dengan mengontrol nitrogen anorganik melalui penambahan karbon bioflok yang akan meningkatkan rasio C/N perairan sehingga dapat menumbuhkan bakteri heterotrof. Penambahan karbon tersebut ditujukan sebagai makanan dari bakteri heterotrof.
Bakteri heterotrof yang tumbuh tadi akan membentuk flok dan saling berikatan dengan mikroba lain. Perlu anda ketahui, bakteri ini bisa dijadikan sebagai pakan tambahan untuk ikan nila merah yang memiliki kadar protein yang sangat tinggi.
Mungkin penjelasan mengenai bioflok ini terlalu rumit untuk sebagian orang, tetapi intinya teknologi ini dapat menjaga kualitas perairan, menekan biaya pakan dan mengatasi pencemaran yang diakibatkan limbah air budidaya.
Sistem budidaya intensif merupakan kegiatan budidaya yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi dengan pemberian pakan yang memiliki kadar protein yang tinggi serta harus dilakukan manajamen kualitas air yang baik. Tingkat kepadatan tinggi yang dimaksud adalah banyaknya ikan yang dibudidaya, misal tiap 1m3 terdapat 100-1.000 ekor ikan. Namun, tidak semua ikan dapat mencapai kepadatan lebih dari 1.000/m3, melainkan hanya ikan lele saja atau Clarias sp..
Karena sistem budidaya super intensif menggunakan pakan dengan kadar protein sangat tinggi, maka sudah pasti kualitas airnya akan lebih cepat keruh. Untuk mengatasi masalah tersebut maka harus diterapkan teknologi bioflok. Kekurahan tersebut terjadi karena kadar amonia dari feses (kotoran) dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Untuk mengurai amonia tersebut, diperlukan bakteri heterotrof atau probiotik yang dapat melakukan nitrifikasi dan denitifrikasi. Nitrifikasi merupakan suatu kemampuan untuk merubah amonia menjadi nitrit dan nitrat, sedang denitrifikasi merupakan suatu kemampuan untuk merubah nitrat menjadi gas nitrogen yang dilepas ke udara.
Jadi dapat disimpulkan, budidaya ikan nila merah dengan menggunakan sistem bioflok memiliki beberapa kelebihan yaitu:
1. Dapat meningkatkan kepadatan
2. Dapat mengatasi pencemaran limbah air budidaya
3. Dapat menjadi pakan tambahan yang berprotein tinggi
4. Dapat menjaga kualitas air untuk selalu baik.
Namun terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki sistem budidaya ini yaitu :
1. Diperlukan pengetahuan yang dalam sebelum melakukannya
2. Perawatan yang jauh lebih susah.

Hal - Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Budidaya Ikan Nila Merah

1. Suhu harus berada di kisaran 25 - 30oC

Suhu sangat mempengaruhi konsumsi oksigen pada suatu perairan hingga mencapai 2-3 kali lipat setiap 10oC, karena semakin tinggi suhu maka akan menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme serta pernapasan ikan. Oleh karena itu, semakin tinggi suhu maka kadar oksigen dalam perairan akan berkurang serta dapat meningkatkan zat - zat toksik yang bersumber dari sisa metabolisme ikan yang berupa kotoran atau feses.

2. Oksigen terlarut harus lebih dari 3 mg/l, kadar optimal adalah 5 - 7 mg/l

Layaknya manusia, ikan juga memerlukan oksigen untuk bernapas, namun oksigen yang dibutuhkan oleh ikan adalah yang terlarut dalam air atau biasa disebut dengan oksigen terlarut atau DO (Dissolved Oxygen). Perlu anda ketahui, semakin rendah kadar DO pada suatu perairan maka dapat mempengaruhi fungsi biologis serta memperlambar pertumbuhan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, mencukupi kebutuhan oksigen sangat penting untuk diperhatikan. Pastikan minimal adalah berada di kisaran 3 mg/l dan optimal pada 5 - 7 mg/l.

3. pH atau kadar keasaman harus diantara 7,0 - 8,0

Pernahkah anda meminum air yang berasa pahit atau air alkalin? Perlu anda ketahui, air tersebut merupakan air yang memiliki derajat keasaman lebih dari 7,0. Menurut penelitian yang ada, air dengan pH lebih dari 7 dan kurang dari 9 memiliki manfaat terhadap kesehatan, oleh karena itu muncullah produk air mineral yang memiliki alkalinitas optimal. Penjelasan tersebut hanya untuk mempermudah kita untuk memahami mengenai pH ini. Jadi dari situ dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pH sangat mempengaruhi suatu makhluk hidup.
Pada ikan, apabila kadar pH kurang dari 6,5 ataupun lebih besar dari 9,0 maka dapat menurunkan kemampuan untuk bereproduksi serta menganggu pertumbuhan ikan. pH ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti fotosintesis, aktivitas biologi, suhu dan kadar oksigen terlarut. Oleh karena itu, menjaga nilai pH agar selalu optimal (7,0 - 8,0) merupakan yang sangat harus diperhatikan ketika melakukan budidaya ikan nila merah.
4. Kecerahan minimal 25 cm, maksimal 35 cm

Pernahkah anda melihat sebuah sungai yang dasarnya bisa terlihat dengan mata telanjang? Biasanya sungai yang demikian memiliki air yang jernih serta kedalaman yang dangkal. Perlu anda ketahui, jika suatu perairan dapat dilihat hingga ke dasar, maka kecerahan di perairan tersebut sangat baik atau dapat dikatakan kecerahan maksimal. Untuk menghitung kecerahan disini cukup mudah, kita ambil contoh saja di perairan yang memiliki tingkat kecerahan maksimal. Kedalaman perairan tersebut misalnya saja 50cm, maka kadar kecerahan yang dimiliki perairan tersebut adalah 50cm.
Akan tetapi, dalam kegiatan budidaya, kita tidak bisa membuat kecerahan tersebut menjadi maksimal. Sebenarnya bisa, tetapi kita harus sering mengganti air secara terus - menerus.
Nah untuk mengatasi kecerahan ini, kita bisa mengurangi ketinggian air pada kolam. Untuk kegiatan usaha budidaya ikan, kecerahan optimal adalah berkisar diantara 30 - 40cm. Namun, untuk ikan nila cukup 20 - 35 cm.
Saya rasa cukup disini mengenai penjelasan macam - macam jenis budidaya ikan nila merah. Jika memang terdapat hal yang masih bingung atau belum paham, maka silahkan tulis di kolom komentar. InsyaAllah saya akan coba membantu untuk menjelaskannya. Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga kita semua lebih memahami mengenai ikan nila merah dan macam - macam jenis budidayanya.
Untuk artikel mengenai tahapan budidaya ikan nila merah saat ini masih dalam proses pembuatan. Tetapi sebelum membahas mengenai tahapan tersebut, alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu memahami pengetahuan dasar yang sudah saya tulis di artikel ini. Mungkin beberapa referensi dibawah ini bisa anda baca terlebih dahulu.
Sebenarnya masih banyak yang perlu dibahas jika kita membicarakan mengenai budidaya, insyaAllah saya akan menuliskan artikel mengenai dasar - dasar budidaya.
Referensi :
Said, Azwar. 2006. Pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai pakan harian terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila merah (Oreochromis niloticus X Oreochromis mossambicus) dalam keramba jaring apung di perairan umum das musi. Prosiding Seminar Ikan IV.

Setiawati, M dan Suprayudi, M.A. 2003. Pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila merah (Oreochromis sp.) yang dipelihara pada media bersalinitas. Jurnal Akuakultur Indonesia. 2(1):27-30

Maryam, S. 2010. BUDIDAYA SUPER INTENSIF IKAN NILA MERAH Oreochromis sp. DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK: PROFIL KUALITAS AIR, KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN. SKRIPSI. IPB : FPIK.

Monalisa, S.S dan Minggawati. 2010. Kualitas air yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila (Oreochromis sp.) di kolam beton dan terpal. Journal of Tropical Fisheries. 5(2): 526 - 530.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Macam - Macam Budidaya Ikan Nila Merah

0 komentar:

Posting Komentar